Breaking News
recent

[Cerita Hot] Menikmati Tubuh Penjaga Warnet Yang Mulus

Namaku Eka, seorang dokter di sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan, kisah yang akan kuceritakan ini terjadi saat aku masih bertunangan dengan istriku sekarang ini, dan terjadi berawal dari hal yang sama sekali tidak terduga sedikitpun olehku. Bulan Februari 2016 lalu aku mengantarkan kawanku Andi ke bengkel Toyota di jalan Otista Jakarta. Saat tiba di bengkel, sudah banyak mobil yang antri menunggu giliran. Andi tersenyum kepadaku dan bilang, "Sorry Yo.., kayaknya loe musti nungguin lama juga nih.." Brengsek juga nih pikirku, biar tidak bosan, aku pergi ke warnet di dekat situ, persisnya di sebelah Soto Kudus, persis depan Danar Hadi. 
Aku masuk, disambut oleh seorang cewek yang ternyata adalah yang bertugas menjaga warnet tersebut. Mulanya aku tidak begitu memperhatikannya, berhubung hatiku lagi kesal sekali sama ulah si Andi tadi. Tapi ketika aku mulai meng-klik mouse dan sedang menunggu connect-nya internet, baru aku perhatikan bahwa cewek penjaga ini punya wajah cukup lumayan dan body yang oke juga. Terus terang, saat itu juga aku terpikat oleh penampilannya, aku jatuh hati pada "the way she look". Aku sibuk berpikir dalam hati, bagaimana cara aku berkenalan dengannya? Tapi mungkin memang takdir cara itu datang dengan sendirinya, cewek itu tidak lama kemudian membuka juga internet dan dia duduk persis di belakangku, jadi posisi kami saling memunggungi satu sama lain. Aku sempat menoleh ke belakang, dan kulihat dia membuka situs "mIRC". "Kayaknya dia mau chatting nih..," pikirku. Ternyata benar, dia mau chatting, dan aku sempat melihat kalau dia pake "nick" 4pr1L. Langsung saja aku masuk ke "mIRC" juga, aku call dia, eeh dia nge-reply. Kami berkenalan, dan selama chatting itu dia sama sekali tidak sadar kalau Eka yang sedang ngobrol dengannya adalah cowok yang duduk tepat di belakangnya, hihihihi. Pas sejam aku selesai, aku bayar, aku pancing obrolan dengannya, aku tahu sekarang namanya "April", tepatnya "Aprilia". Tampangnya benar-benar membuat aku bergairah. Aku lalu keluar, pergi ke bengkel menemui si Andi, mobilnya sedang dikerjakan. Aku pergi ke telepon kartu di bengkel itu, kutelepon penerangan "108". Kutanyakan nomer telepon warnet itu, setelah kudapat langsung kutelepon, dan aku minta bicara dengan April. "Siapa nih..?" suara April di seberang sana. "Ini Eka, boleh saya kenal kamu..?" jawabku. "Boleh aja, tapi kamu dapat nomer ini darimana..?" tanya April lagi. "Saya yang pernah main di warnet kamu..," jawabku. Dan Oh My God..! Tahu tidak April bilang apa..? "Kamu yang tadi chatting di belakang saya khan..?" katanya. Mati aku, dia sudah tahu rupanya. Terlanjur malu aku mengaku saja, kalau itu benar aku, dan aku terpesona oleh penampilan dia, tapi aku malu untuk menegur disana, jadi aku pakai cara ini saja. April tertawa, enak deh suaranya, kuberanikan saja ingin menjemput dia, mau atau tidak. Katanya dia sore ini tidak bisa, karena cowoknya (yang akhirnya kuketahui namanya Joni) menjemput dia. "Gimana kalau besok lusa aja..?" katanya. "Oke aja.." kataku. Jadilah lusanya aku tidak praktek, jam 17.00 tepat aku sudah sampai di warnet April. Kami terus jalan deh. Di jalan, dasar pikiran nakalku sudah di ubun-ubun, aku tanya sudah berapa lama April pacaran sama Joni, berapa kali pacaran, terakhir aku juga mengaku sudah punya cewek, terus aku tanya mau tidak April jadi cewekku? April kaget. "Jadi April ngeduain Joni donk Yo..?" tanyanya. "Iya sama Eka juga ngeduain cewek Eka.." jawabku sekenanya. "Nakal kamu Ka.." kata April sambil mencubit lenganku. "Naaah.., kena nih cewek..!" pikirku. Kutangkap tangannya, kupegang kuat, kuhentikan mobilku di depan sebuah bangunan sepi dekat Pasaraya Manggarai, kutarik April ke arahku, kucium bibirnya, April mendorong tubuhku. "Hhhmmmhh malu-malu kucing nih.." pikirku. Terus kutarik tubuhnya sambil mengeluarkan kata-kata gombalku. Lama kelamaan April tidak menolak lagi, dibalasnya ciumanku, dijulurkannya lidahnya, digigitnya bibirku, kusedot lidahnya, nikmat sekali, urat syarafku terangsang. Kuraba pahanya, terus ke selangkangannya, April mendesah. "Jangan Eka.." desahnya. Aku berhenti, kuhidupkan mesin mobil, kuarahkan mobil ke hotel Angkasa di Jakarta Pusat, aku langsung parkir. "Mau ngapain kita kesini Ka..?" tanya April. Aku tidak menjawab, kusuruh dia menunggu di mobil, aku masuk ke dalam, aku check in di kamar 104. Setelah diantar ke kamar, kuhidupkan AC, lalu aku ke mobil. "Yan, turun yuuk..!" kataku. "Nggak tau ah, mau ngapain sih Eka..?" kata April. Lagi-lagi kukeluarkan jurus mautku, sampai akhirnya April mau juga ikut masuk ke kamar. Di dalam kamar kubuka celana panjangku. Dengan hanya pakai handuk aku ke kamar mandi, saat aku keluar kulihat April sedang nonton TV. "Film apa sih Pril..?" tanyaku sambil duduk di sebelahnya. "Sinetron..," jawab April pendek. Kupandangi wajahnya, April jengah juga dan bilang, "Ngapain sih ngeliatin gitu Ka..?" "Kamu cantik.." rayuku. "Eka pengen ciuman kayak tadi deh.." kataku. Kutarik tubuhnya, April diam saja, kuangkat dagunya, kupandangi lekat-lekat matanya, kucium lembut bibirnya, April memejamkan matanya. Dibalasnya ciumanku, kujulurkan lidahku, April membalasnya, kuhisap, April membalasnya. Pikiranku benar-benar sudah dikuasai gairah memuncak, kuciumi lehernya, kujilati sepuasku. "Aaacchh.., Ekaaaa..." desahan April membuatku tambah bernafsu. Aku berdiri di samping tempat tidur sambil tidak lepas memandang wajahnya sedikitpun. Kubuka bajuku, handuk, terakhir celana dalamku, sengaja tidak kupadamkan lampu, penisku langsung "tegak-melompat" keluar "sarangnya". Kulihat April terkesima, kuhampiri dia, kuraih tangannya, kuletakkan di atas penisku, kusuruh dia melakukan gerakan "mengocok". "Aaahhh nikmat sekali.." desahku. 15 menit April melakukan itu, kulepaskan tangannya dari penisku, kutarik wajahnya, kuarahkan ke penisku. Mula-mula April menolak, dengan sedikit paksaan mau juga dia. Masuklah penisku dalam mulut mungilnya. Digerakkannya maju-mundur berulang kali sampai basah kuyup penisku oleh ludahnya, kurasakan spermaku mau keluar, kutarik rambutnya. "Stop April..!" kataku. Kini kubaringkan dia, kutelanjangi April sampai sehelai benang pun tidak ada lagi di tubuhnya. Kupandangi tubuhnya, tampak di perut kirinya ada tahi lalat cukup besar. Kucium bibirnya, dagunya, turun ke lehernya, dadanya, perutnya, kuhisap pusar dan tahi lalatnya, April menggelinjang geli. Kuteruskan ke selangkangannya, kumasukkan jari tengahku sambil aku terus mencium selangkangannya. "Aaaccchhh Ekkkaaaa niiikkkmaaatnyaaa sayaaanggg..." desah April. April mengangkat pantatnya setinggi-tingginya, kurasakan basah vaginanya. April telah orgasme rupanya. Kini aku menaiki tubuh April, penisku pun sudah amat berdenyut mendambakan pelampiasan pula. Kuarahkan penisku ke vagina April, kuturunkan perlahan pinggulku, tidak sedetikpun kulepaskan pandanganku dari mata April. Kulihat April menggigit bibirnya. "Sakiiittt Ekkkaaaa..." desahnya. Kuhentikan sejenak, lalu kuteruskan lagi, April mendesis lagi. Kulihat butiran air mata di sisi matanya. "Sakit saayyyaangg..?" tanyaku. "Iyyaaa Ekkkaaaa, punya kamu besar sekali.." jawab April meracau. "Mana besar sama punya Joni..?" tanyaku. "Besar punya kamu Ekkkaaaa... sakit saaayyyaangg, perrriiihhh, tapiii niiikmaaatt sekaliii.." rintih April. Akhirnya masuk semua penisku ke dalam vaginanya. Kutarik maju mundur, akibatnya sungguh luar biasa, April menggeram, kedua kakinya menjepit pinggangku sekuatnya, giginya ditanamkan di bahuku, kurasakan pedih. Waaaahhh berdarah nih... April orgasme kedua kalinya. Kini kuganti posisiku, April kusuruh menungging, dan dengan nafsu memuncak kutusukkan penisku ke anusnya, kurasakan otot "spchincter ani"-nya mencengkram erat penisku. Kugerakkan masuk-keluar penisku, kugenggam payudaranya, April menggenggam tepi tempat tidur. "Ekkkaaaa... saaayyyaanngghh... ciiintaaa... eeennnaaakkhhh... Ekkkaaaa.. Ekkkaaaa... nikmaaatthh sayaaaanggghh... terrruuussshhh cinnntaaaa..." erang April terus menerus. Aku benar-benar nikmat, "Apppprrriiilll... kuhamili kamuuuu... badan kamuuu enak bangeeettthh.." erangku juga. 10 menit kemudian aku tidak tahan lagi, penisku berdenyut kuat, kucengkram erat pinggul April, kusemburkan sperma hangatku dalam vagina April. "Aaacchhh nikmat sekali..." desahku di telinganya. Kami pun terkulai lemas. Setelah itu beberapa kali kami mengulanginya di hotel "xxx" dekat kantor April. Sekarang April telah menikah dengan Joni. Kami masih berhubungan lewat telepon. Semoga kamu baca kisah kita ini April. Eka sayang kamu selalu. Tamat.
Previous
Next Post »
Comments
0 Comments
Thanks for your comment