Breaking News
recent

[Cerita Hot] Pamer Kemolekan Istri di Mall


Penyakit seks abnormal ini sudah kuderita sejak aku mulai berpacaran dengan istriku di kala SMK dulu. Sudah 8 tahun aku menjalin asmara dengan istriku hingga akhirnya kini resmi kunikahi dan memberiku seorang anak yang lucu. Mungkin bisa dibilang aku memiliki sifat suka memamerkan tubuh kepada orang lain tetapi exhibisionis yang aku rasakan sedikit berbeda karena yang aku ingin pamerkan adalah tubuh indah istriku yang cantik sendiri.
Sedikit tentang istriku, orangnya putih seperti orang keturunan Cina dengan tinggi 163 cm berat 55 kg tentunya terlihat begitu seksi dan berisi. Bibirnya yang mungil dan payudaranya yang berukuran 34-D tentu menambah sempurna penampilannya bagi para pria pada umumnya.
Sejak berpacaran aku suka sekali jika saat jalan-jalan dia hanya memakai tank top atau juga baju yang memiliki belahan rendah di bagian dada. Perasaan bangga sekaligus cemburu menjadi satu tatkala istriku menjadi perhatian oleh para pria yang kebetulan jalan berpapasan dengan kami. Sorot mata para pria yang selalu mengarah kebagian dadanya adalah hal yang sangat membuatku bangga karena aku memiliki istri yang bisa menggoda pria manapun dan aku pun semakin merasa puas karena keindahan itu hanya milikku seorang.
Sore itu selepas memandikan putra kami, aku dan istriku Ajeng, berencana menitipkan putra kami ke rumah neneknya karena kami berencana akan berbelanja ke sebuah mall.
“Mamah, pakai tank top coklatnya donk” pintaku kepada istriku...
“Nggak mau ah Pah, malu ntar diliatin orang.. Mamah ngga enak” protes istriku kepadaku
“Udah, entar ditutupin pakai cardigan coklat Mamah kan beres.” jawabku
“Yakin nich Pah? Gak papa nich, Mamah pakai tank top ke mall?” tanya istriku lagi.
Akhirnya kusampaikan dengan perlahan kepadanya bahwa hari ini aku ingin membuat sensasi dan istriku yang sudah mengerti benar akan penyakit sekaligus kesenanganku akhirnya istriku menyetujuinya. Dalam hatiku dia pasti melakukan ini hanya karena ingin membuatku bahagia. Setelah menitipkan putra kami kerumah neneknya kamipun segera menuju ke Mall, dalam hal ini mall yang kami pilih adalah yang memiliki departement store yang sepi pengunjung/kurang diminati agar rencana kami bisa berhasil terlaksana, untuk berjalan-jalan memilih baju dan melakukan sesuatu yang gila, yang memang sudah aku rencanakan dan diskusikan dengan istriku didalam mobil.
Sesampainya di mall kamipun segera memasuki Departement Store tempat baju wanita. Dan begitu sampai didalam akupun memberi kode kepada istriku untuk melepaskan cardigannya sehingga kini dirinya hanya memakai atasan tank top coklat dipadu dengan blue jeans ketat ¾, benar-benar membuat setiap lekuk tubuh istriku tampak begitu menggoda mata yang melihat.
Kami berjalan berputar sampai kemudian kami melihat ada sepasang suami istri yang sedang memilih pakaian kerja wanita. Akupun berbisik kepada istriku untuk memulai aksinya ditempat itu. Istriku pun segera memilih baju didekat mereka sambil kutemani, saat ini aku melihat sang suami tadi sibuk membantu istrinya memilih baju kini mulai melirik ke istriku yang ada disebelahnya persis. Aku tahu betul apa yang sedang dilihatnya dan dipikirkan saat ini karena tank top yang dikenakan istriku memiliki potongan rendah dibagian dadanya sehingga bisa terlihat dengan jelas belahan payudaranya yang putih dan menggoda.
Istriku kemudian menjatuhkan baju yang dipegangnya tepat dikaki sang suami itu.
“Oh…Maaf Mas permisi... “ kata istriku kepada sang suami sambil menunduk mengambil baju tersebut.
Mata lelaki itupun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk melihat payudara istriku yang terlihat dengan jelas saat istriku menunduk mengambil pakaian.
Tanpa kuduga tiba-tiba sang istri dari lelaki itu segera mengajak pergi sambil meletakkan baju yang tadi sudah dipilihnya. Mungkin sang istri kesal karena istrinya memperhatikan wanita lain.
Kamipun segera berlanjut berkeliling untuk mencari tempat dan ide yang lebih gila lagi untuk dilakukan. Tak sengaja mataku pun tertuju kearah ruang ganti pakaian yang letaknya ada dibelakang kasir, aku pun segera bergegas menuju keruangan itu dan melihat keadaan di sekitarnya. Ada dua ruang ganti, di ruang 1 ada seorang wanita yang sedang menunggu pasangannya yang sedang berganti pakaian dan disebelahnya ada 2 orang lelaki yang sedang menunggu temannya yang sedang didalam.
Dua orang lelaki itu aku rasa sedang menunggu temannya yang juga lelaki, ini aku tahu karena melihat dari cara mereka berbicara dengan yang ada didalam menggunakan bahasa yang boleh dibilang sedikit kasar/mungkin bahasa kaum lelaki. Bagiku ini kesempatan emas yang memang sudah kuimpikan dan kubayangkan sebelumnya.
Tanpa menunggu lama akupun mendatangi istriku yang sedang memilih baju untuk segera mencobanya diruang ganti dan menjalankan rencana yang tadi sudah kami sepakati berdua.
“Pah, Papah yakin orang itu nggak berbuat macam-macam ke Mamah?”tanya istriku ragu.
“Sudahlah sayang, aku tidak akan jauh dari tempatmu kok” jawabku meyakinkan istriku. Sesuai dengan rencana aku memang tidak mengikuti isriku ke ruang ganti tapi tetap mengawasi dari tempat yang tidak terlalu jauh untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tepat disaat istriku sampai orang yang ada diruang 1 keluar dari ruang ganti dan kini giliran istriku yang masuk ke ruang ganti tersebut dan kini kulihat orang yang ada di ruang 2 memperhatikan istriku dengan seksama dari atas ke bawah.
Ruang ganti itu hanya tertutup oleh sebuah kain yang ditarik dari ujung kiri ke ujung kanan untuk menutup orang yang sedang ganti didalamnya. Dari posisi yang tidak terlalu dekat aku bisa melihat dengan jelas bahwa istriku sengaja menarik kain itu dengan keras sehingga meskipun kain itu sampai ujung bagian kanan tetapi dibagian kirinya menjadi sedikit terbuka karena tarikannya yang terlalu keras. Celah yang sekitar 10 cm itu sudah cukup membuat orang yang sedang berada di luar ruang 2 bisa melihat apa yang sedang terjadi didalam ruang 1.
Tampak kini posisi istriku sedang menghadap kearah cermin dan mulailah dia menurunkan tali tank top coklat yang dikenakannya kebawah satu persatu, terlihatlah bra hitam yang dikenakannya. Kedua lelaki yang ada disebelah juga tampak menolehkan mukanya kearah celah itu melihat istriku sedang melepas pakaiannya. Tanpa menunggu lama istriku dengan sengaja melepas juga bra hitam yang dikenakannya dan terlihatlah dari pantulan cermin kedua payudara montoknya terbebas keluar dan menggantung dengan indahnya. Baju yang dibawanya pun tidak segera dikenakannya tetapi hanya digantungkan saja karena kini istriku sibuk bergaya didepan cermin sambil melihat tubuhnya sendiri yang saat ini memang sedang topless. Badannya yang begiu putih dihiasi kalung permata yang melingkar dilehernya dan indahnya kedua payudaranya tampak begitu menggoda.
Kulihat keanehan terjadi karena kedua lelaki tadi tiba-tiba membuka kain penutup ruang 2 untuk menarik temannya keluar dan memberitahukan keindahan yang dilihatnya. Rasa marah, cemburu mulai menggelayuti otakku disamping gairah dan kepuasan yang juga timbul karenanya.Aku sedikit bergeser dari tempatku karena untuk tetap bisa melihat celah itu karena kini ke tiga orang itu berdiri bergerombol dan menutupi pandanganku.
Kini akupun mendekat keruang ganti untuk bisa melihat dengan dekat apa yang sedang terjadi dan ternyata ketiga lelaki itu tak menyadari bahwa aku adalah suami dari wanita yang sedang mereka lihat. Tampak di cermin istriku mulai meremas-remas payudaranya sendiri dan mulai bermain dengan putingnya yang merah. Ekspresi wajah istriku benar-benar terlihat bergairah merasakan kenikmatan dari sentuhannya sendiri. Aku sengaja tidak masuk ke ruang 2 dahulu karena ingin melihat dahulu apa yang sedang terjadi dan ketiga orang lelaki itupun juga tidak perduli akan kehadiranku yang berada disampingnya, kulihat kini salah seorang dari mereka yang berambut cepak memasukkan tangannya kedalam celananya mungkin melakukan masturbasi karena tidak kuat melihat moleknya tubuh istriku, pikirku. Entah merasa terganggu atau bagaimana tiba-tiba salah seorang dari mereka berkata “Masuk aja Mas kami tidak pakai kok” katanya kepadaku sambil menunjuk ruang 2 yang memang tak terpakai.
“Oh iya, terimakasih Mas” jawabku sembari langsung masuk kedalam ruang 2. Terdengar bisik-bisik pelan mereka dari luar ruang ganti.
“Don , Rif jagain ya aku mau masuk saja…gak kuat aku, Bajingan...” ujarnya ke kedua temannya.
“Ya udah, cepat tapi nanti kalo teriak bagaimana?” jawab temannya
Tanpa menjawab temannya tiba-tiba aku mendengar suara kain ruang dibuka dan akupun langsung keluar untuk melihat yang terjadi. Baru saja aku keluar salah seorang dari mereka menghadangku dan berkata
“Hey mas, kalo mau lihat tidak apa, tapi jangan macam-macam, diam saja ya!!”
Aku menyadari mereka tidak mengerti bahwa aku suaminya dan melihat tampang ketiga orang itu akupun jadi sedikit berpikir ulang untuk membuat keributan dengan mereka “Hah….” istriku yang akan teriak langsung ditutup mulutnya oleh cowok berambut cepak “Jangan teriak mbak yang manis… Aku tidak akan memperkosamu tapi tolong puasin kontolku pake mulut mungilmu itu...” jawab si cepak pelan dengan membuka resleting celananya. Istriku sempat melihat keluar kearahku dan akupun segera mengangguk kepadanya. Kini tangan istriku dibimbing si cepak menuju ke celananya dan bibirnya yang mungil segera dicium dan dilumatnya dengan penuh nafsu. Tangan kanan si cepak kini merayap ke payudara kanan istriku dan mulai meremasnya dengan perlahan serta mulai memilin payudaranya. Istriku yang merasakan gairahnya naik oleh remasan si cepak kini mulai menurunkan celana dalam si cepak dan mengeluarkan penisnya dengan tangan kanannya. Tangan yang lembut dan penuh kasih itu kini tampak memegang penis besar milik lelaki lain dihadapanku, benar-benar membuatku semakin cemburu dan sangat bernafsu.
Puas melumat bibir istriku si cepak pun menyandarkan tubuh istriku ke dinding dan kini mulutnya pun bergerilya menyusuri leher istriku dan terus turun kebagian payudaranya sebelah kiri. Sambil tangan kanannya terus meremas payudara kanan istriku, mulut si cepak kini sudah berada tepat di puting indah milik istriku dan mulai mencium serta menghisapnya. Payudara yang indah biasanya digunakan untuk menyusui anak kami kini dinikmati oleh bibir tebal milik lelaki lain. Benar-benar kontras jika biasanya aku melihat anakku yang lucu menghisap payudara istriku kini aku melihat kepala hitam besar dengan rambut seperti tentara terbenam didalam payudara istriku yang indah. Istriku tampak memejamkan mata sambil menikmati dan bersandar di dinding dan kedua tangannya memegang kepala si cepak yang sedang menghisap dan mempermainkan lidahnya tepat diputing payudaranya.
Puas menghisap payudara istriku, si cepak segera memegang kepala istriku dan membimbingnya untuk berjongkok tepat dihadapan penisnya. Tangan kanan istriku kini mulai membelai dengan lembut penis si cepak dan dengan ragu didekatkan ke bibirnya. Terlihat keraguan dari istriku disaat mencium ujung kepala penis si cepak, matanya terpejam dengan alis yang sedikit turun ekspresi dari ketakutannya.
Tanpa membuang waktu lagi si cepak segera mendorong kepala istriku ke penisnya sehingga kini separuh bagian dari Penis si cepak yang ukurannya ½ kali lebih besar dari milikku masuk kedalam mulutnya. “Ough….. Mmmhh…” terdengar pelan erangan istriku saat mengulumnya. “Ayo terusin mbak… ohh yess… Terusin mbak” komentar si cepak. Penis itu kini keluar masuk dengan cepat kedalam mulut istriku dan tidak lagi separuh tapi hampir sepenuhnya sehingga tampak mulut istriku benar-benar penuh terisi. Mata si cepak tampak terpejam menahan nikmat dan tangan kanannya turun kebawah untuk meremas payudara istriku yang menggantung dengan indah. Tanpa kusadari ternyata kulihat kedua teman cepak yang juga menyaksikan ikut mengeluarkan penisnya dan melakukan masturbasi sambil melihat si cepak di oral oleh istriku yang terlihat mulai menikmati
“Ohh…Ohh.. Terusin mbak… Ohh…Aghhh” erangan si cepak saat merasakan klimaks dan kini terlihat penis si cepak berdenyut didalam mulut istriku memuntahkan air maninya yang begitu kental dan putih. Setelah beberapa detik dan penisnya berhenti berdenyut si cepak pun mencabut penisnya dari didalam mulut istriku. Terlihat mulut istriku penuh dengan sperma si cepak dan sebagian menetes ke lantai. Belum sempat istriku berdiri dan membersihkan mulutnya kedua teman si cepak yang tadi melakukan masturbasi kini mendekat dan secara bersamaan memuntahkan air maninya ke tubuh istriku yang masih jongkok di bawah.
“Achh…sshhh…ouch… Hangat banget….achchh” erang istriku merasakan semprotan sperma kedua lelaki itu di tubuhnya.
“Ohh…yaaa…yaaa… Terimakasih mbak yang manis” komentar salah seorang dari lelaki itu sambil tersenyum kepada istriku penuh kepuasan “Yaa….ohhh…yaa… I love u Mbak Manis” komentar yang lain sambil meremas payudara istriku yang terlihat mulai sange berat.
Kini terlihat kedua payudara istriku dan di bagian leher serta rambutnya dihiasi cairan putih sperma dari kedua lelaki teman si cepak. Kedua lelaki dan si cepak segera membenarkan celana mereka dan bergegas pergi meninggalkan kami. Merasa keadaan sudah aman akupun segera masuk kedalam ruang ganti tersebut dan segera menutup kain penutup ruang ganti 1.
“Bagaimana Mah? Mama suka yang barusan?” tanyaku kepada istriku
Istriku berdiri dengan tetap membiarkan dan mengusap-usapkan air mani yang ada ditubuhnya dan berkata…
“Ohh Papah maafin Mamha ya….sshh… Papah juga mau?” tanya istriku menggoda sambil tetap membelai dan mengusap payudaranya yang basah oleh air mani lelaki-lelaki tadi.
Tanpa menunggu lama segera kubalikkan tubuh istriku menghadap dinding dan segera kuturunkan celana jeansnya dan kusibakkan G-String yang dikenakannya. Sejenak sempat kuusap vaginanya dan bagian klitorisnya yang ternyata sudah sangat basah.
Aku tak menyangka ternyata istriku yang terlihat terpaksa akhirnya bisa menikmati juga cumbuan dan rangsangan dari lelaki lain. Hal ini semakin membuatku bernafsu dan dengan segera kubuka reselting celanaku untuk mengeluarkan enisku yang memang sudah membesar sejak melihat istriku dicumbui oleh si cepak. Dan dengan sekali dorongan penisku pun dengan mudahnya masuk menembus kedalam liang vagina istriku yang sudah basah dan licin. Gesekan gesekan hangat bercampur dengan rasa cemburu dan amarahku membuat gairahku semakin memuncak.
“Ough….yach…. Katakan apa kamu ingin merasakan penisnya berada didalam vaginamu Mamah sayang?”tanyaku dengan terus menghujamkan penisku kedalam vaginanya.
“Iya Pah penisnya besar Pah… Mamah pengen merasakan tusukannya..” jawab istriku. “Oughh bitch U make me jealous… U are so naughty bitch” umpatku kepadanya “Maaf Pah.. Tapi penisnya benar-benar membuat Mamah horny…agghh” jawabnya sambil memekik tertahan menahan nikmatnya tusukan penisku. “Denyutannya di mulutku masih terasa, Mamah pengen itu terjadi didalam memek Mamah” ujarnya terus memanasiku.
Semakin dia berkomentar yang membuatku cemburu semakin aku cepat dan keras menghujamkan penisku ke dasar vaginanya. Dan tak berapa lama sekitar 10 menit penisku bermain keluar dan masuk di dalam liang vagina istriku dan tanganku yang tak pernah berhenti meremas dan memilin payudara istriku yang menggantung bebas. Tiba-tiba aku merasakan puncak dari kenikmatan yang aku harapkan
“Ohh Mamah… Sayang aku keluar….aku keluar sayang…aghhh” erangku “Yaahh…Yahh.. Pah Mamah pengen merasakannya sekarang Pah…oughhh…sshh” dan akhirnya kuhujamkan begitu dalam penisku di tusukan terakhir dan kumuntahkan seluruh air maniku didalam vagina istriku. “Ahhh…ssshhh…panas pah….aahhh ugghh…” istriku pun mengejang menahan nikmat.
Kami berdua pun sampai pada puncak klimaks yang benar-benar dahsyat dan sudah lama kami impikan. Kami seakan tak perduli apakah di ruang ganti sebelah ada orang lain juga yang sedang mencoba pakaian ataukah tidak. Yang jelas apa yang terjadi malam itu di dalam ruang ganti di ruang 1 benar-benar tak terlupakan dan begitu indah.
Sekitar 5 menit setelah make love kami pun segera membenahi diri dan berkemas,akupun membantu istriku membersihkan tubuhnya yang basah dan lengket terkena keringat dan air mani dari ketiga lelaki tadi dengan tissue basah yang ada didalam tas istriku. Di saat kami keluar kami lega karena kondisi ruang ganti memang sedang sepi dan kondisi departement store itu memang sepi pengunjung, hanya satpam dan karyawan yang tampak sibuk merapikan barang-barang karena memang sudah akan tutup.
Benar-benar malam yang indah dan tidak terlupakan bagi kami berdua.Dan kamipun akan mencoba hal-hal baru yang lainnya yang tentunya akan kami ceritakan dilain waktu.
Previous
Next Post »
Comments
0 Comments
Thanks for your comment