Breaking News
recent

[Cerita Hot] Menikmati Tubuh Mulus Istri Bosku

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan sebuah cerita yang diambil dari pengalaman nyata. Cerita ini adalah pengalaman yang terjadi pada diri saya sendiri. Kejadian ini terjadi pada saat saya masih bekerja pada bos saya di rumahnya. Semua nama di cerita ini adalah nama samara untuk melindungi orang yang terlibat dalam cerita ini. Pengalamanku ini terjadi pada saat aku masih bekerja sebagai penulis di rumahnya. Saya adalah seorang penulis yang bekerja pada seorang agen penulisan, sebutlah nama samaran bosku adalah Bambang. Bosku Bambang menggunakan salah satu kamar rumahnya untuk dijadikan kantor tempat bawahannya bekerja. Saat ini Bambang hanya memiliki satu orang bawahan, yaitu saya sendiri.
Pekerja Bambang yang lain telah keluar karena perlakuannya yang tidak adil. Bambang sering kali memotong, bahkan tidak membayar pekerjaan bawahannya. Namun Bambang tetap tidak belajar dari pengalamannya, Bambang tetap tidak membayar hasil kerja dari pekerja terakhirnya ini. Tidak hanya itu, Bambang memiliki sifat yang suka berselingkuh. Saya sering kali disuruh menginap di rumahnya untuk menyelesaikan banyak pekerjaan yang sering kali tidak dibayar. Sebenarnya, saya sendiri sudah ingin keluar saat itu. Namun, saat itu aku masih memiliki uang di bosku yang tidak bisa kutinggalkan begitu saja. Setelah sekian banyaknya pekerjaanku yang tidak dibayar, aku mulai berpikir untuk memanfaatkan keadaan. Istri bosku adalah seorang wanita yang cantik, sebutlah namanya April. Hampir semua orang yang datang ke rumah Bambang datang karena istrinya. Namun, sayang Mahdi adalah tukang selingkuh. Malam-malam selama aku menginap selalu dipenuhi oleh pertengkaran suami istri di tengah malam. Bambang biasanya pergi pada pagi atau siang hari dan pulang tengah malam setiap hari. Setelah pulang, Bambang mulai bertengkar di tengah malam dan mengganggu siapapun yang mendengarnya. Saat malam, istrinya selalu tidur menunggu Bambang pulang tengah malam. Pada suatu malam, aku sedang menginap di rumah Bambang untuk mencetak beberapa buku. Jam sepuluh malam Bambang belum pulang ke rumah. Aku tahu Bambang sedang meniduri selingkuhannya atau sedang dalam perjalanan pulang. “Ngapain sih selingkuh? Istri sudah cantik seperti April disia-siakan seperti itu, sedang hamil pula!” Pikirku sambil menunggu mesin printer di depanku. Pada saat itu aku tersadar dan berpikir “Benar! Sia-sia sekali istri secantik itu dibiarkan begitu saja! Kukerjai saja dia sebagai ganti upah kerjaku yang tidak Bambang bayar.” Aku mulai memikirkan rencana untuk megerjai istri Bambang, bosku sendiri. Aku tahu kalau pintu yang memisahkan tempat kerjaku dan rumah utama telah macet dan tidak bisa dikunci. Aku bisa mengerjai istri Bambang dengan bebas, aku hanya perlu berhati-hati saat melakukannya agar tidak ketahuan. Aku berusaha mendengarkan dari balik pintu suara tidur di rumah utama. Setelah yakin bahwa tak ada suara tanda-tanda aktivitas di dalam rumah utama, aku memberanikan diri untuk membuka pintu. Pintu itu cukup didorong sedikit agar bisa terbuka karena kuncinya sudah rusak. Aku mendorongnya perlahan agar tidak menimbulkan suara keras. Satu desakan lembut, dan pintu tersebut terbuka. Aku mengintip sedikit memastikan bahwa istri Bambang tertidur pulas. Matanya tertutup, nafasnya teratur, saatnya bersenang-senang. Aku merangkak dan mendekat perlahan-lahan dengan jantung berdetak keras dan nafas memburu. Rasa takut ketahuan dan terangsang bercampur, sungguh campuran perasaan yang menarik dan menyenangkan. Setelah dekat, aku memandang tubuh April dengan takjub. Kulit putih yang yang tampak sangat halus. Tubuh yang indah dengan wajah yang cantik ini telah membuat banyak pria ingin menidurinya. Perutnya membuncit karena dia sedang hamil lima bulan, “Kejam sekali Bambang, istri sedang hamil dia malah selingkuh dengan perempuan lain.” kataku dalam hati. “Well kalau Bambang tidak mau istrinya, sebaiknya untukku saja.” pikirku, lagipula aku selalu penasaran dengan wanita hamil. April tidur dengan posisi membelakangiku dengan kaki terbuka. Baju dasternya yang berwarna biru tua tersingkap hingga memperlihatkan kaki indahnya yang berwarna putih. Celana dalamnya yang berwarna krem terlihat dengan jelas, aku yakin tindakanku ini benar-benar di luar dugaan mereka. Aku menyingkapkan daster April untuk melihat tubuhnya lebih banyak lagi. Terlihatlah seluruh pantat April di depan mataku. Pelan-pelan aku mengelusnya dari paha hingga ke pantatnya, agar dia tidak terbangun. Aku sangat takut April tiba-tiba terbangun dan melihat perbuatanku padanya, aku akan berada dalam masalah besar. Aku menciumi pantat April dan terkadang menjilatnya sedikit. Saat aku sedang menikmati pantat April, tiba-tiba aku mendengar suara motor mendekat. “Bambang pulang!” pikirku dengan panik. Aku merapikan daster April dan segera kembali ke ruangan tempat kerjaku. Mesin printer masih terus mencetak buku yang seharusnya aku awasi. Setelah menanyakan pekerjaanku, Bambang dan April kembali melakukan rutinitasnya bertengkar di tengah malam. Keesokan paginya Bambang mengizinkan aku untuk pulang sebentar dan tidur dan tidur beberapa jam. Siangnya aku ditelepon untuk datang lagi ke rumah Bambang dan meneruskan proses mencetak buku. Tak lama kemudian, Bambang pergi dengan alasan akan pergi ke beberapa penerbit. “Padahal tak usah berbohong karena baik aku ataupun istri Bambang sudah mengetahui Bambang akan pergi ke tempat selingkuhannya.” pikirku dalam hati. Setelah pertengkaran yang cukup hebat dengan istrinya, pergilah Bambang dari rumah. Sekali lagi, seperti biasa, Bambang meninggalkan istrinya serumah dengan pria lain. Jam setengah sepuluh malam rumah sudah sepi, hanya suara mesin prin yang sedang bekerja. “Saatnya aku beraksi” pikirku sambil menyiapkan kertas yang banyak di mesin printer. Aku mendorong pintu dan masuk ke kamar tidur April. April sedang tidur nyenyak dengan pakaian yang tersingkap hingga mencapai dadanya. “Wow! Kemarin aku puas menciumi pantatnya, sekarang ke payudaranya ah!” pikirku. Aku menaikkan dasternya lebih tinggi lagi, hingga seluruh payudaranya terlihat. Aku meremasnya perlahan dan menciuminya. Kemudian, aku tertarik untuk melihat puting payudaranya. Aku menarik BH April ke bawah perlahan-lahan. Aku takut April terbangun saat aku sedang melucuti pakaiannya. Ternyata puting April sangatlah lucu, mirip dengan puting payudara anak-anak. Puting payudara April ukurannya kecil, berwarna coklat gelap, lingkaran sekelilingnyapun tidak besar. Aku tidak tahan lagi, aku ingin menghisap payudaranya, walaupun aku takut April terbangun. Aku membuka mulutku dan bersiap menghisap puting coklat April. Mulutku menutup dan puting April berada dalam dalam bibirku. Aku berhenti sebentar dan memperhatikan wajahnya, takut April terbangun. Aroma puting April sangat wangi, seperti wangi vanilla, kusadari dia sedang hamil dan payudaranya sedikit basah. Kemudian aku menghisapnya perlahan-lahan dan selembut mungkin. Beberapa lama aku menghisap puting payudaranya yang wangi dan lezat. Aku mulai lupa diri dan ingin menusukkan penisku ke vagina April. Aku kemudian memposisikan tubuhku agar dapat mensetubuhinya. Walau aku takut April terbangun, aku ingin mencoba terlebih dahulu. Aku menarik celana dalamnya dari belakang dengan perlahan. Tak lama kemudian aku berhasil melihat belahan pantatnya. Kemudian diikuti dengan lubang pantatnya dan lubang vaginanya. Lubang pantat April berwarna coklat gelap, bergerak-gerak mengikuti irama nafas April, Kadang lubang tersebut berkedut-kedut beberapa kali, aku tidak tahu mengapa. Kemudian aku mulai memposisikan tubuhku untuk menyetubuhi April. Aku menempelkan kepala penisku ke vaginanya untuk melihat reaksinya. April terlihat masih tidur dan belum terbangun sama sekali, tampaknya April kalau sudah tertidur sulit untuk bangun. Aku menjadi semakin berani untuk menyetubuhinya. Aku menekan penisku ke dalam vagina April lebih dalam dengan perlahan. Aku sempat merasakan sempitnya vagina April dan panas tubuhnya di sekeliling penisku. Namun, tiba-tiba April melenguh keras dan menutup kakinya hingga penisku tertarik keluar. Aku kaget setengah mati, kukira dia akan terbangun dan memergokiku sedang menyetubuhinya. Penampilanku sekarangpun sudah tidak bisa disangkal, dengan penis tegang keluar dari celana. Pakaian April pun sedang dalam posisi hampir terbuka. Aku segera merapikan pakaian April dan pergi dari kamar tidurnya. Kemudian melanjutkan pekerjaanku mengawasi mesin printer. Tak lama kemudian, Bambang pulang dan menanyakan pekerjaanku. Setelah bertengkar, Bambang dan April tidur, meninggalkan aku sendirian di tempat kerjaku. Aku mulai berpikir untuk mengerjai April dengan lebih cepat dan tidak perlahan-lahan. Terlalu banyak waktu terbuang hanya untuk berhati-hati dan takut ketahuan. Bambang keburu pulang dan resiko ketahuan yang besar menjadi pikiranku selama beraksi. Kemudian aku mendapat ide untuk menggunakan obat tidur. Aku segera mencari di internet untuk membeli obat tidur. Setelah memesan, obat tidur tersebut datang tiga hari kemudian. Aku menyusun rencana untuk menggunakan obat tidur tersebut pada April Malamnya Bambang sedang pergi dan April sedang menonton televisi di ruang tamu. Kemudian aku segera membuat alasan untuk membuat kopi agar dapat masuk ke rumah utama. Begitu April lengah aku memasukkan obat tidur cair ke minumannya dan kedua anaknya yang masih kecil. Aku masuk kembali ke ruang kerjaku. Setelah kutunggu lama suara televisi masih menyala, namun tidak terdengar suara April ataupun anak-anaknya. Aku memberanikan diri untuk masuk dan membuka pintu dengan cara normal. Setelah aku masuk ternyata April dan kedua anaknya masih berada di ruang tamu. April tertidur di kursi dan anaknya tertidur di lantai masih memegang mainan yang sedang dimainkannya. Aku menggelengkan kepala, tidak percaya bahwa aku akan memperkosa wanita hamil yang sedang tidur. Aku kemudian menguji apakah April sudah sudah benar-benar tertidur atau belum. “Mbak April, bangun” kataku sambil menepuk dan menggoyangkan tubuhnya. Dia tidak juga bangun dan masih tertidur pulas. Untuk meyakinkan aku meremas payudaranya perlahan, kemudian aku meremasnya dengan keras untuk melihat reaksinya. Ternyata April tidak juga terbangun, nampaknya obat tidur tersebut benar-benar berfungsi dengan baik. Kemudian aku menyeret tubuh April ke kamar tidurnya. Aku tak punya banyak waktu karena Bambang akan segera pulang, dan aku tak ingin dia memergokiku sedang memperkosa istrinya. Aku cepat-cepat membuka bajunya dan bajuku sendiri. Kuciumi seluruh badannya dengan penuh nafsu, karena aku tahu kini apapun yang kuperbuat April takkan terbangun. Kuposisikan tubuh April dengan posisi terlentang hingga aku bebas menjamah seluruh tubuhnya. Perutnya yang sedang hamil tampak membusung ke atas. Kemudian aku menghisap puting payudaranya, tidak seperti beberapa hari lalu, malam ini aku menghisapnya dengan keras. Kuremas payudara April yang satu lagi, satu kuremas, satu kuhisap terkadang bergantian. Setelah beberapa lama, kurasakan tanganku basah di payudara April dan hanya ada satu penjelasan, ini air susunya. Setelah terpana sebentar, aku mulai menjilati air susunya. Ternyata rasanya cukup enak dan wangi. Aku masih belum puas merasakan air susu April dan masih ingin terus meminumnya. Aku menghisap air susu April dari putting payudara, kuremas kemudian setelah susunya keluar aku hisap hingga habis, terus seperti itu. Setelah beberapa saat aku tahu teknik untuk mengeluarkan air susunya tanpa harus meremasnya dengan tangan. Setelah aku merasa enek, enek karena air susu yang seharusnya untuk bayi, lucu sekali. Karena aku merasa sudah cukup puas dengan payudaranya, aku ingin melakukan hal yang lain. Aku melihat bibir April yang indah dan jadi sangat ingin menciumnya. Aku mendekatkan wajah dan mencium bibirnya. Rasa mulut April jujur saja rasa mi instan, sepertinya dia baru makan mi instan. Aku mengeluarkan penisku dan mendekatkannya ke wajah April. Setelah menggosokkannya ke bibir April, aku menekan penisku ke dalam mulut April. Setelah memasuki mulut April aku mulai menggerakkan penisku keluar masuk. Mulut April dipenuhi penisku dan becek karena liurnya. Kemudian April bergerak secara reflek berusaha mengeluarkan penisku dari mulutnya. “Sayang sekali…” pikirku dalam hati. Aku mengganti tergetku pada vaginanya, yang belum kusentuh dari tadi. Aku membuka kedua kaki April hingga posisinya kini mengangkang, siap dimasuki penisku. Aku tidak ingin melakukannya dengan pelan, aku ingin melakukannya dengan keras dan kasar, toh April takkan terbangun kali ini. Kugosokkan penisku di bibir lubang vagina April agar tak meleset saat kumasukkan. Setelah letaknya tepat aku segera bersiap untuk memasukkan penisku ke vaginanya. Dengan satu hentakan keras, BLESSS aku menusukkan penisku ke dalam vagina April sekuat tenaga. Dia tetap diam saja, hanya ekspresi wajahnya yang sedikit mengerut. Aku mendiamkan sebentar penisku di dalam vagina April, mencoba meresapi panas tubuhnya dan gerakan di dalam vaginanya. Vaginanya seakan bernapas dengan jepitan yang mengeras dan mengendur di sekeliling penisku. Penisku mulai kukeluarkan dan kuhentakkan kembali dengan keras. Aku melakukannya beberapa kali karena setiap kali melakukannya vagina. April berkedut-kedut di bagian dalam. Setelah melihat jam, ternyata sudah lewat setengah jam sejak aku mulai bermain dengan tubuh April. Aku mulai menggenjot badannya dengan cepat dan kuat. PLOK PLOK PLOK PLOK suara paha kami saat bertemu karena genjotanku. Sambil terus kugenjot, aku menciumi seluruh permukaan tubuhnya. Lenguhan-lenguhan kecil keluar dari bibirnya yang indah. Payudara dan seluruh dadanya kujilati, kuremas, dan kuhisap dengan rakus. Perutnya yang membusung kupeluk dan kuciumi pula, aku ingin merasakan dengan jelas kalau aku sedang memperkosa wanita hamil. Sekarang yang membuatku bingung adalah apakah aku harus mengeluarkan maniku di luar atau di dalam. Setelah hampir setengah jam menggenjot tubuh April, aku merasakan maniku sudah siap keluar. Pada saat merasakan sudah mencapai puncaknya, aku memutuskan untuk mengeluarkan maniku di dalam vagina April. Kutekan keras penisku ke dalam vagina April agar maniku keluar di tempat paling dalam di tubuh April. CROT CROT CROT maniku akhirnya keluar di dalam vagina April. Aku dapat merasakan maniku keluar dan membanjiri vagina April. “Oh, oh, oh yeah,” kataku tak kuasa menahan nikmat orgasme yang membuat seluruh tubuhku menegang. Setelah kulepaskan penisku dari vagina April, air maniku sedikit menetes dari vaginanya. Aku berpikir, “Bagaimana dengan bayi di dalam rahimnya ya?” karena aku baru saja memasukkan sperma dalam jumlah besar. Aku pernah mendengar kalau seorang wanita akan keguguran kalau diperkosa pada saat mengandung. Tapi kemudian aku berpikir lagi, “Memang aku peduli? Aku rasa tidak! Lebih baik aku teruskan, karena bagaimanapun sudah terlambat menyesal sekarang.” Setelah tenagaku pulih, aku siap untuk bermain dengan tubuhnya minimal satu kali lagi. Tubuh April kuposisikan agar menungging, karena aku ingin memperkosanya dari belakang. Kunaikkan pantatnya ke atas dan menciumi pantatnya. Pada saat sedang asyik menciumi, aku melibat lubang anusnya. Aku terpana dengan gerakannya yang seakan mengundangku untuk melakukan anal seks padanya. Namun, aku terpaksa harus menolak, karena jika ketahuan ada bekas anal seks, mereka akan curiga. Kumasukkan sekali lagi penisku ke dalam vagina April dari belakang. Setelah posisiku mantap, aku genjot vagina April dengan cepat dan kuat. Kini tak hanya terdengar suara paha saja yang terdengar. Kini, suaranya terdengar lebih becek karena banyaknya cairan dalam vagina April. Setelah puas dengan posisi menungging, kuangkat tubuh April hingga dia berada dalam posisi mendudukiku. Aku harus terus menahan tubuh April agar tak terjatuh. Posisi duduk membuat ukuran perut April yang sedang hamil terlihat dengan jelas. Sambil terus merabai tubuhnya dari belakang, aku terus menggenjot tubuh April. Perut dan payudara April bergoncang mengikuti gerakan genjotanku. Remasanku pada payudara April semakin keras hingga air susunya memercik ke kasur. Namun, posisi duduk cukup membuat pegal karena aku harus menahan berat tubuh April. Aku mengganti posisi agar aku dapat kembali menikmati tubuh April dengan nyaman. Kurebahkan tubuh April dengan posisi menyamping dan aku di belakangnya. Kuangkat kaki April yang kanan dan menyelipkan kaki kananku di antara kaki April. Kemudian, kumasukkan penisku kembali ke vagina April yang sudah becek karena cairan dari vaginanya. Kulanjutkan genjotanku pada April, sambil menciumi seluruh tubuhnya. Tanganku meremas payudaranya yang indah dengan keras. Puting payudara April kupuntir dan kucubit sepuasnya. Setelah beberapa saat aku mulai mencapai puncak kenikmatanku. Aku angkat kaki April agar aku dapat menggenjot vaginanya dengan kecepatan maksimal. Dengan posisi berlutut aku menggenjot vagina April dengan kencang. Kuangkat bagian bawah tubuh April agar mani yang kukeluarkan langsung masuk dan tak tumpah kemana-mana. Saat mencapai orgasme aku tak kuasa menahan getaran tubuhku. “Oh! Ah! Oh!” aku melenguh karena kenikmatan orgasme yang menguasai tubuhku. Setelah kucabut penisku, aku tetap mengangkat bagian bawah tubuh April agar air maniku tidak keluar dari vagina April. Setelah beberapa saat, aku membersihkan tubuh April yang penuh air liurku menggunakan kain lapel. Kubersihkan vagina April dari air mani yang menetes. Kurapikan pakaian April dan kuposisikan seperti orang yang tidur. Kubaringkan kedua anak April di tempat tidurnya. Kemudian aku kembali mengawasi mesin printer yang ternyata kehabisan kertas. Jam setengah satu Bambang pulang ke rumah dan menanyakan pekerjaanku. Perbedaannya malam itu tak ada pertengkaran karena April masih tidur dan Bambang tidak menyadari apa yang kulakukan pada istrinya. Kini dengan berbekal obat bius, setiap aku menginap di rumah Bambang aku selalu memperkosa April. Pernah beberapa kali aku memperkosa April saat Bambang sedang tidur di sampingnya. Tentu saja aku harus keluar sebelum ada masalah yang terjadi yang menyebabkanku masuk penjara. Karena memperkosa April sudah mulai membosankan dan tidak menarik lagi, aku memutuskan keluar dari tempat kerja Bambang. Aku keluar dari tempat kerja Bambang karena aku sudah muak kerja tanpa dibayar oleh Bambang. Beberapa bulan kemudian aku mendengar kabar bahwa April telah melahirkan. Saat aku berkunjung ke rumahnya, aku melihat bayi yang tadinya berada dalam kandungan April. Anak April ternyata sangat lucu dan sehat tanpa ada cacat sama sekali. Ternyata pemerkosaan yang kulakukan pada April sama sekali tidak berpengaruh pada rahim April dan kandungannya. Sekarang aku keluar untuk selamanya dari tempat kerja Bambang karena bosan, sudah tidak ada lagi yang bisa kulakukan di sini. 
Previous
Next Post »
Comments
0 Comments
Thanks for your comment